Apakah
Watak dan Jodoh pada Zodiak Berpengaruh dalam Kehidupan? – Kita telah
memahami bersama bahwa zodiak, termasuk warisan bangsa yunani yang menyusup di
lingkungan kaum muslimin. Mereka menyebutnya bagian dari ilmu astrologi, ilmu
yang menghubungkan antara gerakan benda-benda tata surya (planet, bulan, dan
matahari) dengan nasib manusia. Dikaranglah 12 nama rasi bintang berdasarkan
rentang tanggal tertentu. Kemudian dikaitkan dengan hari kelahiran. Mereka
buat-buat sendiri, dan digunakan untuk meramal takdir sendiri.
Didalam sebuah ramalah zodiak, terdapat beberapa ramalan yang terkait didalamnya, seperti watak, rejeki, tingkat emosional, ramalan harian, dan jodoh. Banyak orang mempercayai ramalan zodiak karena keakuratannya dalam meramal dan menebak suatu watak seseorang. Oleh karena itu banyak orang yang mencari-cari zodiak seseorang untuk mengetahui sifat dan watak seseorang melalui zodiak mereka. Dan banyak juga orang yang mencari dan menentukan kecocokan pasangan mereka berdasarkan zodiak mereka. Ada juga yang mencari peruntungan mereka berdasarkan ramalan zodiak harian yang bisa kita temui di berbagai media, seperti internet, koran, televisi, dan radio yang selalu diupdate setiap hari atau perminggunya. Namun apakah boleh kita mempercayai hal ini?
Islam
tidak pernah mengajarkan idelogi semacam ini, menghubung-hubungkan sesuatu yang
sama sekali tidak memiliki keterkaitan. Karena islam adalah agama yang
rasional, yang memuliakan akal manusia. Sehingga semua doktrin yang tidak masuk
akal, selain apa yang telah Allah tetapkan, tidak boleh dilestarikan.
Dalam
kajian aqidah, ilmu astrologi, yang menghubungkan rasi bintang dengan karakter
manusia dinamakan tanjim (ilmu nujum). Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ اقْتَبَسَ عِلْمًا مِنَ النُّجُومِ،
اقْتَبَسَ شُعْبَةً مِنَ السِّحْرِ زَادَ مَا زَادَ
"Siapa
yang mempelajari ilmu nujum, berarti dia telah mempelajari sepotong bagian ilmu
sihir. Semakin dia dalami, semakin banyak ilmu sihir pelajari." (HR.
Ahmad 2000, Abu Daud 3905, Ibn Majah 3726, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Hadis
ini menunjukkan ancaman terhadap mereka yang menggunakan astrologi sebagai
acuan menebak karakter atau sifat, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam mensejajarkan ilmu ini dengan ilmu sihir.
Zainuddin
Al-Munawi mengatakan,
لأنه يحكم على الغيب الذي استأثره الله بعلمه
فعلم تأثير النجوم باطل محرم
“Karena
ilmu nujum isinya menebak-nebak hal yang ghaib, yang Allah rahasiakan. Maka
ilmu tentang pengaruh bintang, adalah ilmu yang batil, hukumnya haram.”
(Faidhul Qadir, 6/80)
Bahaya Membaca Zodiak
Zodiak,
nampaknya sepele, ternyata membawa petaka aqidah manusia. Para ulama
mengharamkan keras zodiak. Sampaipun hanya sebatas membaca untuk iseng,
hukumnya terlarang dan mengancam tidak diterima shalatnya. Karena Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah berpesan,
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ
لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, maka shalatnya
selama 40 hari tidak diterima.” (HR. Muslim no. 2230).
Syaikh
Sholih Alu Syaikh -hafizhohullah- mengatakan, “Jika seseorang membaca halaman
suatu koran yang berisi zodiak yang sesuai dengan tanggal kelahirannya atau
zodiak yang dia anggap cocok, maka ini layaknya seperti mendatangi dukun.
Akibatnya cuma sekedar membaca semacam ini adalah tidak diterima shalatnya
selama empat puluh hari. Sedangkan apabila seseorang sampai membenarkan ramalan
dalam zodiak tersebut, maka ia berarti telah kufur terhadap Al Qur’an yang telah
diturunkan pada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Lihat At Tamhid
Lisyarh Kitabit Tauhid oleh Syaikh Sholih Alu Syaikh pada Bab “Maa Jaa-a fii
Tanjim”, hal. 349)
Kemudian,
jika sampai diyakini kebenarannya, menyebabkan dirinya keluar dari islam.
Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan melalui sabdanya,
مَنْ أَتَى كَاهِناً أَوْ عَرَّافاً
فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal,
lalu ia membenarkannya, maka ia berarti telah kufur pada Al Qur’an yang telah
diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ahmad no. 9532, hasan)
Sama Zodiak Beda Karakter
Di
alam ini ada milyaran manusia. Ada yang menjadi nabi, rasul, orang bertaqwa,
orang biasa, orang bejat, dan bahkan gembong orang bejat. Dan kita sangat
yakin, dari milyaran itu, dipastikan ada banyak orang yang zodiaknya sama,
sekalipun karakternya berlawanan. Menurut keterangan Muhammad Sulaiman Al-Mansurfury
dan ahli astronomi Mahmud Basya, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
dilahirkan pada sekitar tanggal 20 atau 22 april tahun 571 M.
Kita sangat
yakin ada banyak orang kafir bahkan mungkin penjahat yang bulan lahirnya sama
dengan beliau atau bahkan tanggal lahirnya berdekatan dengan tanggal lahir
beliau. Padahal karakter mereka tidak bisa dibandingkan. Kita juga sangat yakin
ada banyak kaum muslimin yang tanggal lahirnya mendekati tanggal lahir Firaun,
Haman, Qarun, Abu Lahab atau Abu Jahal. Namun meskipun sama zodiak, wataknya
jauh berbeda.
Ambil
yang Terbaik dan Tawakkal kepada Allah
Tidak
ada manusia yang tahu tentang keadaan hidupnya. Karena itu, yang bisa dia
lakukan adalah tawakal, dengan berusaha mengambil terbaik sesuai aturan dan berharap
kepada Allah agar mewujudkan tujuan baik itu atau memberikan yang lebih baik.
Prinsip seperti inilah yang pernah dipesankan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam dalam sabdanya,
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ، وَاسْتَعِنْ
بِاللهِ وَلَا تَعْجَزْ
”Bersemangatlah untuk meraih apa yang bermanfaat, dan
minta tolonglah kepada Allah, dan jangan putus asa.” (HR. Ahmad 8791,
Muslim 2664, Ibn Majah 79, dan yang lainnya).
Allahu
a’lam
Sumber: www.konsultasisyariah.com
Anda telah membaca artikel tentang Apakah Watak dan Jodoh pada Zodiak Berpengaruh dalam Kehidupan? dengan url http://superrefreshing.blogspot.com/2014/12/apakah-zodiak-mempengaruhi-kehidupan.html. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel Apakah Watak dan Jodoh pada Zodiak Berpengaruh dalam Kehidupan? ini dengan catatan mencantumkan link sumbernya.