Setiap
orang pasti ingin memiliki pasangan yang sehidup semati. Tapi dibalik semua
itu, ada syarat-syarat yang harus kita hindari. Salah satunya adalah menjaga
keperawanan seorang wanita. Menurut studi baru menyatakan bahwa, wanita yang
pernah melakukan hubungan seksual pada awal masa remaja mereka, lebih mungkin
untuk alami perceraian. Terkesan seperti sebuah studi provokatif telah
menemukan bahwa wanita yang kehilangan keperawanan mereka saat remaja muda
lebih mungkin untuk bercerai di kemudian hari.
Para
peneliti melakukan survei terhadap 3.793 perempuan yang sudah menikah atau
telah menikah di beberapa kali dalam kehidupan mereka. Hasilnya menemukan bahwa
31 dari mereka yang kehilangan keperawanan mereka saat remaja, bercerai dengan
suami mereka dalam 5 tahun dan hampir setengahnya bercerai dalam waktu 10
tahun. Hanya 15 persen dari mereka yang menunda untuk berhubungan seks,
bercerai dalam 5 tahun, dan 27 persen berpisah setelah 10 tahun.
Di
laporkan bahwa sampai 47 persen wanita yang kehilangan keperawanannya cenderung
alami perceraian dalam waktu 10 tahun menikah. Dari hasli itu, menyiratkan
bahwa perempuan yang kehilangan keperawanan mereka selama remaja pasti akan
menghadapi konflik dalam hubungan pernikahan. Dengan ini, Sebaiknya bagi para
remaja diharapkan agar tidak melakukan hubungan seksual di luar nikah, demi
masa depan kita semua.
Bagaimana
terhadap pasangan yang mulai berhubungan intim setelah mereka lama pacaran,
tapi sebelum jadi suami-istri? jawabnya, hanya setengah dari angka-angka di
atas. Menurut para peneliti, hubungan seks sebelum menikah artinya pasangan
terlalu menekankan soal fisik dalam hubungan mereka, bukannya soal percaya,
setia, dan komitmen. Banyak kasus pria yang meninggalkan kekasihnya hingga
batal nikah karena alasan kekasihnya sudah tidak perawan. Dan banyak pria yang
mencari istri yang masih perawan dan meninggalkan kekasihnya yang telah dia
nodai begitu saja. Sungguh miris!
Selain
itu, masih banyak alasan logis yang melarang berhubungan badan antara lawan
jenis sebelum menikah. Apa saja itu?
Agama
& Norma
Agama dan tata sosial di Indonesia masih sangat menjunjung tinggi keperawanan,
tidak hanya wanita, termasuk pria. Selalu ada anjuran untuk tidak melakukan dan
larangan melakukan hubungan intim sebelum menikah. Bahkan beberapa agama
memberikan ganjaran menyakitkan mereka yang melanggar ketentuan ini.
Seks
Sebelum Menikah, Dihantui Rasa Bersalah
Jika ada seseorang yang melakukan hubungan intim sebelum menikah, biasanya ada
rasa bersalah dan ketakutan yang sangat besar. Takut mendapat dosa, malu karena
sudah melanggar kepercayaan orang tua, dan rasa takut lain yang menghantui di
sepanjang hidup. Terlebih lagi rasa takut jika calon suaminya akan kabur jika
tahu sang wanita sudah tidak perawan.
Seks
Sebelum Menikah Bisa Membuat Kecanduan
Tanyakan pada orang yang sudah menikah, mereka akan mengatakan bahwa hubungan
intim adalah hal yang luar biasa dan bisa menyebabkan rasa ingin melakukannya
lagi dan lagi. Tidak masalah jika pasangan yang melakukannya sudah menikah,
karena hal ini diperbolehkan bahkan mendapat pahala.
Namun
bagaimana jika dilakukan sebelum menikah? Banyak yang akhirnya terjerumus lebih
dalam. Awalnya hanya ingin coba-coba dan dipaksa pacarnya, namun lama kelamaan
justru tidak ada lagi rasa takut dan malu. Hubungan intim sudah seperti
kebutuhan yang harus dilakukan.
Seks
Sebelum Menikah Tidak Terasa Sakral
Mengapa hubungan intim dianggap sakral? Salah satunya karena hubungan intim
merupakan sumber awal kehidupan manusia, akan ada benih kehidupan dari hubungan
intim, juga agar suami istri bisa lebih dekat dan membangun keluarga yang
bahagia.
Karena
itulah, seks menjadi sebuah media yang dianggap sakral dan tidak bisa dilakukan
begitu saja dengan sembarang orang. Ketika seseorang sudah melakukan hubungan
intim sebelum menikah, makna sakral dari hubungan intim itu sendiri hilang.
Pada akhirnya hubungan intim hanya tentang nafsu semata.
Seks
Sebelum Menikah.. Cinta Atau Nafsu?
Ada seorang sahabat yang bercerita, sebut saja namanya si "A". Dia
jujur mengatakan sudah tidak perawan lagi dan melakukan hubungan intim pertama
dengan pacarnya saat awal kuliah. Ada satu hal yang mengganjal pikirannya.
Awalnya,
"A" mengatakan bahwa dia menyerahkan keperawanannya demi cinta. Namun
pada akhirnya, setelah hubungan itu sering dilakukan, dia justru
bertanya-tanya, apakah kekasihnya ini tulus mencintainya, atau hanya menjadikan
"A" sebagai pelampiasan nafsu. Semua terasa bias dan cinta yang
tumbuh menjadi hambar.
Seks
Sebelum Menikah Mencemarkan Nama Baik
Tahukah kamu para ladies, para pria biasanya bangga jika sudah mengambil
keperawanan pacarnya. Dia biasanya akan mengatakan pada teman-temannya bahwa
dia sudah melakukan hal terlarang itu, katakan saja namanya X. Jika sudah
begini, semua temannya tahu bahwa X sudah tidak perawan.
Bibir
orang bisa berlanjut ke telinga yang lain. Akan sangat menyakitkan bila
akhirnya banyak orang yang tahu bahwa X sudah tidak perawan, bahkan diberi
julukan yang negatif. Hal ini tentu saja mencemarkan nama baik.
Seks
Sebelum Menikah Membuat Bulan Madu Hambar
Bulan madu adalah waktu yang menyenangkan bagi pasangan yang sudah menikah.
Bulan waktu menjadi momen yang romantis sekaligus intim untuk saling mengenal
lebih dalam. Pada bulan madu, biasanya pasangan masih malu-malu ketika melakukan
hubungan intim, tapi justru di situ hal yang akan dikenang.
Bagi
mereka yang sudah melakukan hubungan intim sebelum menikah, bulan madu akan
terasa hambar. Tidak ada bedanya dengan hari-hari sebelumnya. Semuanya sama
saja karena keintiman itu sudah dilakukan jauh hari sebelum menikah dan sebelum
bulan madu. Momen yang seharusnya manis ini jadi terbuang sia-sia.
Seks
Sebelum Menikah Perbesar Kemungkinan Hamil & Aborsi
Hamil sebelum menikah adalah hal yang akan membuat hidup seorang wanita
berubah. Jika dipertahankan, ada pandangan negatif dari orang lain, keluarga
kecewa dan sebagainya. Jika digugurkan, sama saja dengan menimbulkan dosa baru
dan menghilangkan nyawa bayi yang tidak berdosa.
Seks
Sebelum Menikah Membuat Agan Membandingkan
Satu fenomena yang cukup memprihatinkan, wanita yang sudah melakukan hubungan
intim sebelum menikah, dia cenderung membandingkan suami dan pria yang sudah
melakukan hubungan intim dengan dirinya, begitu pula sebaliknya Pria juga suka
membandingkan.. Jika tidak percaya fenomena ini, silakan buka berbagai forum
yang berisi curhat seputar masalah pernikahan.
Masih
ada pria yang mau menerima wanita yang sudah tidak perawan untuk menjadi
istrinya. Namun ternyata, ada rasa kecewa yang dirasakan sebagian dari mereka,
yaitu saat sang istri membandingkan performa hubungan intim si suami dan pria
lain itu. Harga diri pria akan jatuh dan merasa tidak dihargai oleh istrinya
sendiri.
Seks Sebelum
Menikah berpotensi Penyakit
Selain itu, hubungan intim sebelum menikah akan memperbesar kemungkinan terkena
penyakit menular seksual. Bukankah ini hanya akan merugikan kamu, bahkan anak
dan isteri/suami kamu kelak.. Karena itu, sebelum terjerumus lebih dalam, jaga
diri kamu & pasangan sebaik mungkin. Jika bukan kamu, siapa lagi?
Pelajaran yang bisa diambil dari postingan ini
Jadi intinya, berhubungan seks sebelum menikah itu sangatlah dilarang. Karena akan berakibat buruk bagi psikologis kita dan bagi yang beriman pasti akan takut akan adanya azab di akhirat kelak. Maka berhati-hatilah jika anda memiliki pasangan namun belum mampu untuk menikah sesegera mungkin. Yang terpenting dalam menjalin hubungan adalah menjaga pasangan, kesetiaan, kepercayaan, dan komitmen, bukannya hanya sebagai pelampiasan nafsu syahwat saja. You understand?
Oke, demikian postingan saya pada kesempatan ini. Semoga bisa memberi pelajaran dan manfaat bagi kita semua. Dan jangan lupa untuk SUBSCRIBE blog ini pada kolom kanan atas, agar anda bisa mendapatkan postingan terbaru dari kami setiap hari minggu. Terimakasih.
Anda telah membaca artikel tentang Apakah Berhubungan Seks Sebelum Menikah Dilarang? dengan url http://superrefreshing.blogspot.com/2015/11/apakah-berhubungan-seks-sebelum-menikah-dilarang.html. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel Apakah Berhubungan Seks Sebelum Menikah Dilarang? ini dengan catatan mencantumkan link sumbernya.