Enaknya jika mempunyai pasangan yang setia, begitulah kebanyakan orang berpendapat. Kesetiaan adalah kunci
bahagia disetiap kehidupan. Oleh karena itu, manusia mencoba untuk setia,
walaupun ada yang kesulitan, namun banyak yang langgeng sampai maut yang
memisahkan mereka. Selain manusia ternyata hewan juga bisa setia dengan
pasangannya. Tidak seperti yang dibayangkan manusia kebanyakan, hemat juga
memiliki rasa kasih sayang khususnya kepada pasangannya dan anak-anaknya.
Waduh, seperti manusia saja, ya? Memang tidak sedikit hewan yang dikatakan
tidak setia dengan pasangannya yang setelah mereka kawin, pejantan biasanya
akan meninggalkan betinanya, seperti halnya kucing. Walaupun begitu, ada juga hewan
yang selalu setia walaupun sudah mempunyai anak banyak, bahkan pasangannya
sudah meninggal tetapi mereka masih setia dengan pasanganny, dengan kata lain
mereka tidak mencari pasangan pengganti.Wah, kita sebagai manusia tidak boleh kalah! Nah, berikut rangkuman tentang 8 Hewan yang Setia dengan Pasangannya,
semoga dapat menambah pengetahuan anda.
1. Vole atau Tikus Padang Rumput (Microtus Ochrogaster)
Hewan yang setia kepada pasangannya yang pertama adalah Vole atau yang biasa disebut tikus padang rumput. Vole atau tikus padang rumput adalah hewan pengerat kecil yang menyerupai tikus, namun memiliki tubuh yang lebih gemuk, ekor berambut yang lebih pendek, kepala yang agak bundar, dan mata dan telinga yang lebih kecil. Vole adalah salah satu dari sedikit pengerat yang gerahamnya terus berkembang selama hidupnya. Vole dewasa, tergantun spesiesnya, memiliki panjang tiga sampai tujuh inchi. Umur vole 3-6 bulan dan jarang hidup lebih lama dari 12 bulan. Lama hidup terpanjang vole yang pernah diketahui adalah selama 18 bulan. Pejantan dari tikus jenis ini akan menghabiskan seumur hidupnya bersama betina pertama yang berhubungan badan dengannya. Jangankan main mata dengan betina lain, saking setianya, pejantan ini malah menyerang betina lain yang berani mendekat.
2. Anglerfish (Lophiiformes)
Hewan yang setia kepada pasangannya yang berikutnya adalah Anglerfish atau bahasa latinnya adalah Lophiiformes. Anglerfish atau ikan sungut ganda adalah ordo ikan bertulang sejati yang umumnya hidup di laut dalam. Ikan ini terlihat mencolok dengan bagian kepala yang besar dan lebar. Di bagian atas mulut ikan tersebut terdapat antena yang bisa digerak-gerakkan sebagai umpan untuk menarik perhatian mangsa. Ikan tersebut habitatnya di Samuda Arktik, Samudra Pasifik, Samudra Hindia, Samudra Atlantik, dan laut Mediterania. Ikan laut ini membutuhkan monogami ke tingkat yang aneh. Ketika kawin, anglerfish jantan akan menggigit daging pasangan wanitanya, kemudian melekat pada tubuhnya dan aliran darah mereka bergabung. Setelah bergabung, laki-laki berdegenerasi sampai dia hanya menjadi sumber sperma untuk perempuan. Seorang perempuan akan sering memiliki beberapa laki-laki melekat padanya sekaligus.
3. Salamander Punggung Merah (Plethodon Cinereus)
Selanjutny ada Salamander Punggung Merah atau bahasa latinnya Plethodon Cinereus. Penjantan dan betina memiliki ciri yang berbeda, baik perbedaan makanan ataupun teritori kawin yaitu di bawah karang dan kekayuan. Meski demikian, sebagian salamander punggung merah yang diperhatikan, menerapkan sistem monogami sosial, dan dapat memperluas teritori pertahanan bersama selama periode aktif mereka. Tipe mahluk ini sangat gampang naik darah. Pejantan akan langsung menyerang betinanya jika melihat pasangannya selingkuh dengan pejantan lain. Proses kelahiran terjadi pada Juni dan Juli. Betina menghasilkan dari 4 hingga 17 telur tiap tahunnya. Telur-telur tersebut akan menetas dalam 6 hingga 8 minggu. salamander punggung merah memiliki peran yang sangat kuat dalam mengurangi tingkat pemanasan global.
4. Hiu Martil (Sphyrna tiburo)
Reproduksi hiu martil terjadi setahun sekali. Hiu martil sekali melahirkan berkisar antara 20 hingga 40 anak. Perkawinan hiu martil merupakan hubungan yang kasar. Jantan akan menggigit betina sampai betina tenang, membiarkan perkawinan terjadi. Betina dari spesies hiu martil ini berhubungan dengan beberapa jantan dan menyimpan sperma mereka untuk digunakan kemudian, sehingga peneliti menyimpulkan bahwa bayi hiu ini berasal dari beberapa ayah. Namun, hal yang paling mengejutkan ternyata anak yang dihasilkan berasal dari satu pejantan saja. Ada kemungkinan tiap sperma bersaing sangat ketat didalam tubuh betina. Tidak seperti kebanyakan spesies hiu lain, reproduksi hiu martil terjadi secara fertilisasi internal di mana membuat lingkungan aman agar sperma bisa melebur dengan sel telur. Embrio berkembang di dalam plasenta betina dan diberi makan melalui tali pusar, sama seperti mamalia. Masa kehamilan 10 sampai 12 bulan. Setelah anak hiu dilahirkan, induk mereka tidak tinggal bersama dan mereka ditinggalkan untuk mengurus diri mereka sendiri.
5. Laba-Laba Kebun (Argiope Aurantia)
Laba-laba ini akan memakan pasangannya setelah selesai berhubungan seks. Menurut sebuah penelitian, perilaku yang disebut kanibalisme seksual ini dapat bermanfaat untuk kesehatan anak-anaknya. Menurut penelitian, laba-laba jantan yang berhasil selamat dari perkawinan ini hanya sekira 30 persen. Namun, dengan membiarkan dirinya dimakan oleh betinanya, laba-laba jantan memperpanjang hubungan seksual mereka dan memperbesar kemungkinan membuahi pasangannya. Ada dua hipotesis untuk menjelaskan evolusi kanibalisme seksual. Pertama adalah untuk memperoleh kesempatan membuahi dan memperpanjang durasi pembuahan. Kedua, perilaku ini merupakan investasi laba-laba jantan untuk anak-anaknya, dan demi hal tersebut dia memberikan nutrisi untuk laba-laba betina. Namun pejantan Argiope aurantia meninggalkan kenang-kenangan sebelum mati berupa penghalang di saluran kelamin, sehingga betinanya tidak bisa kawin lagi.
6. Serigala (Canis Lupus)
Hawan setia dengan pasangannya yang berikutnya adalah serigala yang memiliki nama lain Canis Lupus. Serigala adalah binatang mamalia karnivora. Serigala abu-abu mempunyai asal-usul yang sama dengan anjing luar negeri dari keluarga Canis Lupus melalui bukti pengurutan DNA dan penyelidikan genetika. Beberapa jenis anjing juga memiliki bentuk fisik yang mirip dengan serigala. Secara umum serigala mempunyai tinggi sekitar 60 cm sampai 80 cm (26-32 inci) dan berat sekitar 23-59 kilogram. Serigala tersebut sering berburu pada malam hari. Untuk urusan pasangan, seekor serigala bisa memiliki beberapa pasangan dalam hidupnya, tapi hanya memiliki satu pasangan dalam satu waktu. Serigala betina hanya kawin dengan seekor jantan, tapi akan cari pengganti jika pasangannya mati, terusir dari kelompok, sakit atau mandul.
7. Elang Gundul (Haliaeetus leucocephalus)
Hewan yang setia kepada pasangannya berikutnya adalah burung elang gundul. Elang ini memiliki ciri yang khusus, yaitu bulu–bulu di bagian kepala dan ekor yang berwarna putih. Ciri khusus lainnya yaitu warna kuning cerah pada paruhnya. Elang Gundul biasanya hidup di daerah peraiaran, baik itu sungai maupun danau. Elang Gundul dianggap sebagai hewan yang gagah, penuh kekuatan, dan membuat gentar hewan lainnya. Elang ini bisa terbang dengan kecepatan 50 kilometer per jam dan saat meluncur memburu mangsa bisa mencapai 120 kilometer per jam. Burung pemangsa yang jadi lambang Amerika Serikat ini tergolong setia. Elang tersebut adalah burung monogami, maksudnya Elang Gundul baru akan mencari pasangan baru setelah pasangannya mati. Menurut penelitian terbaru mengenai DNA dari bulu elang jenis lain mendukung bahwa kesetian merupakan norma bagi para burung elang.
8. Penguin (Sphenisciformes)
Yang terakhir adalah Penguin. Penguin sangat perhatian kepada anak-anaknya, bahkan penguin rela mengorbankan nyawanya demi pasangannya atau anaknya. Penguin mengerami telurnya selama musim dingin. Penguin betina hanya bertelur satu butir. Telur itu kemudian dierami oleh penguin jantan. Sedangkan, penguin betina kembali ke laut dan tidak kembali selama empat bulan. Selama mengerami, penguin jantan harus menghadapi badai kutub dan tidak makan. Sebab, sumber makanan sangat jauh, akibat makin luasnya gletser pada musim dingin. Sementara itu, penguin jantan tidak dapat begitu saja meninggalkan telur itu hanya sekadar untuk mencari makan. Saking sayangnya pada calon anaknya itu, penguin jantan rela kehilangan setengah berat badannya karena tidak makan demi kelahiran anaknya. Sebuah pengorbanan yang sangat besar dari seorang ayah penguin. Setelah telur menetas, giliran penguin betina yang mengasuh anaknya dan penguin jantan mencari makanan di laut setelah musim semi. Saat udara sangat dingin, induk penguin menjaga anaknya dengan meletakkannya di atas kakinya, dan menghangatkannya dengan perutnya.
Inilah artikel 8 Hewan Paling Setia Kepada Pasangannya versi Super Refreshing. Semoga saja artikel ini bisa bermanfaat bagi anda, dan jangan lupa untuk memperluas situs Super Refreshing
kepada teman-teman anda. Selamat Bersenang-senang.
Anda telah membaca artikel tentang 8 Hewan yang Setia Kepada Pasangannya dengan url http://superrefreshing.blogspot.com/2012/04/8-hewan-yang-setia-kepada-pasangannya.html. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel 8 Hewan yang Setia Kepada Pasangannya ini dengan catatan mencantumkan link sumbernya.